Memiliki usaha sendiri adalah
impian banyak orang. Apalagi, enterpreneurship belakangan ini cukup berkembang
di Indonesia. Berbagai pelatihan pun menjamur, menawarkan kiat-kiat usaha kecil
sukses. Pengusaha baru bermunculan, sebagian mampu bertahan dan tidak jarang
yang berguguran.
Sah saja hukumnya
jika kita mengikuti pelatihan dan training motivasi enterpreneur karena akan
membuka wawasan lebih luas tentang peluang usaha, manajemen perusahaan, dan
jaringan multisegmen yang akan memberi efek sangat positif. Tetapi jika kita
mengharapkan usaha kita akan sukses karena training dan pelatihan tersebut,
kita salah besar. Tidak ada yang menjamin kesuksesan usaha kita, kecuali diri
kita sendiri. Training dan pelatihan hanya sebagai spirit awal saja bagi kita.
1.* Mulailah dari
Kesenangan Pribadi*
Carilah usaha yang
memang dekat dengan kesenangan atau kemampuan pribadi. Kemampuan itu
adalah modal kita yang pertama. Kita bisa merenungkan, apa saja yang kita
kuasai dan mampu kita kerjakan dengan baik. Kemampuan ini akan berkembang
terus, dan kita yang tahu seluk-beluknya. Setiap usaha punya kerumitan dan
masalahnya sendiri.
2. Pelajari
Dengan Seksama Bidang Usaha yang Akan Kita Geluti
Banyak orang jahat
di dunia ini. Namun, kita jangan khawatir karena orang baik pun tidak sedikit
jumlahnya. Kita hanya perlu mengenali siapa mereka. Oleh karena itu, sebelum
menerjuni sebuah usaha, kita perlu memahami karakteristik usaha tersebut agar
tidak menjadi korban orang jahat yang memanfaatkan ketidaktahuan kita.
Hal-hal yang harus
kita pelajari dan mengerti di antaranya sebagai berikut:
a. Bagaimana
proses produksinya? Carilah informasi sebanyak-banyaknya untuk bisa kita
pertimbangkan efisiensi biayanya.
b. Siapa saja
konsumennya? Carilah informasi mengenai segmentasi konsumen yang hendak kita
bidik dan bagaimana menyampaikan informasi tentang usaha kita kepada mereka.
c. Seberapa besar
peluangnya? Buatlah perhitungan sederhana hingga detail mengenai peluang usaha
tersebut. Dengan begitu, kita bisa cermat memperhitungkan struktur permodalan,
regulasi keuangan, dan omset yang mungkin kita capai.
3. Susunlah
Rencana Usaha
Perencanaan usaha
meliputi bagaimana kita mengkonsep detail usaha kita, struktur permodalan,
aspek-aspek teknis, dan manajemen pengelolaan usaha. Buatlah rencana tersebut
dalam buku khusus. Susunlah langkah-langkahnya dengan sistematis. Buatlah
target yang realistis, tidak terlalu mudah dan tidak pula muluk-muluk.
Perencanaan yang baik akan menjadi panduan kita untuk mengelola suatu usaha.
4. Mengukur
Peluang dari Usaha Baru
Kita dapat
mengukur peluang dari usaha baru yang akan kita buat. Semua usaha baru dimulai
karena ada kebutuhan. Setelah kita mengidentifikasi adanya kebutuhan,
barulah ada pasar yang potensial.
5. Lakukan
Uji Coba
Jika memungkinkan,
lakukan uji coba terhadap produk yang akan kita kembangkan. Uji coba berfungsi
untuk mengetahui minat konsumen, hal-hal non-teknis yang kadang tidak
terpikirkan, dan berbagai hal lain yang akan semakin menajamkan rencana usaha
yang telah kita susun. Uji coba juga memungkinkan kita menghimpun kritik dan
saran, mengetahui kekurangan produk untuk kita perbaiki, dan mengetahui
kelebihannya untuk bisa kita maksimalkan.
6. Ciptakan
Keunikan untuk Menarik Perhatian
Image yang baik
tentu saja berpengaruh terhadap respon konsumen. Seringkali citra baik suatu
produk baru didapat setelah proses bertahun-tahun. Oleh karena itu, di awal
usaha, setiap produk harus mampu mencuri perhatian konsumen. Kita harus
menciptakan keunikan untuk mencuri perhatian. Namun, keunikan tersebut tetap
harus bercitra positif. Keunikan itu bisa diaplikasikan dalam bentuk merek,
cara pengemasan, cara penyajian, servis purna layanan, dan sebagainya.
7. Jangan
Menunda-nunda dan Jangan Terburu-buru
Penyakit yang
sering dialami masyarakat kita adalah menunda-nunda tindakan saat kesempatan
terbuka. Tentu saja, ini tidak baik sebab kesempatan tidak datang dua kali.
Oleh karena itu, bangkit dari kemalasan dan memutus rantai penundaan adalah
langkah yang harus dilakukan untuk meraih sukses. Namun, bukan berarti kita
boleh terburu-buru. Semua harus dilakukan dengan cermat, dimulai pada saat yang
tepat, direncanakan dengan baik dan maksimal.
8. Siapkan
Diri untuk Berkompetisi
Kompetisi adalah
sesuatu yang mutlak kita hadapi dalam proses usaha. Oleh sebab itu, kita harus
siap dengan kompetisi tersebut. Mulailah dari rancangan produk yang mampu
bersaing, mental enterpreneur yang kuat dan tahan banting, serta kemampuan
memperbarui ide dengan hal-hal baru yang lebih baik. Jika memungkinkan, ubahlah
lawan menjadi kawan. Ubahlah persaingan menjadi mitra, minimal bangunlah iklim
persaingan yang sehat.
9. Bersaing
dalam Kualitas, bukan Harga
Banyak usaha
gulung tikar karena menyikapi persaingan dengan cara menurunkan harga. Jangan
terprovokasi dengan iklim tersebut. Bersainglah dengan meningkatkan kualitas,
bukan menurunkan harga. Memang, pada akhirnya, harga memiliki pengaruh sangat
kuat dalam persaingan. Namun, jika harga menjadi bagian utama persaingan, itu
tidak tepat. Menurunkan harga membuat kita harus menurunkan kualitas. Kualitas
yang buruk membuat konsumen menjauh. Sementara kualitas yang baik, membuat
konsumen ikhlas jika harganya sedikit mahal.
10. Jadikan
Konsumen Sebagai Mitra, Bahkan Konsultan
Mungkin kita
sering mendengar istilah “Pembeli adalah raja.” Mereka harus kita layani
sebaik-baiknya. Akan lebih baik jika bisa kita jadikan mitra. Bahkan,
konsultan. Jangan segan-segan meminta pendapat mereka mengenai produk. Selain
mendapat masukan berharga, cara semacam ini berfungsi membangun keterikatan.
Mereka akan “merasa memiliki” produk tersebut.
11. Pertimbangkan
Lokasi dan Tata Letak dengan baik
Untuk usaha kecil
dalam bidang penjualan, promosi terbaik adalah lokasinya. Tata letak
pabrik dan toko yang baik akan mempermudah kemampuan produksi.
12. Kemaslah
Promosi Dengan Baik, Elegan, dan Tidak Norak
Promosi yang
dikemas baik akan menaikkan citra produk. Bicara masalah promosi, sama sekali
tidak bicara masalah kuantitas, tetapi kualitas. Promosi yang baik adalah tepat
sasaran. Jangan sampai, promosi justru membuat konsumen terganggu. Promosi bisa
dilakukan dengan membuat pamflet kecil yang disebarkan ke masyarakat, kartu
nama yang disisipi informasi produk, keikutsertaan dalam event yang melibatkan
massa sesuai pangsa pasar yang dibidik. Sesuaikan bahasa, desain, dan cara
penyampaiannya dengan target tersebut.
13. Internet
Marketing
Saat ini, internet
telah menjadi bagian kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Kita bisa
memasarkan produk melalui internet dengan membuat blog, web, dan banner iklan.
Keikutsertaan dalam jejaring sosial juga sangat membantu penyebaran informasi.
Bahkan, citra suatu produk bisa dibangun dengan cara tersebut. Jadi, kesertaan
kita dalam jaringan internet marketing dan bisnis online adalah sebuah
terobosan.
14. Mencari
modal atau partner
Jika tidak punya
modal sendiri, maka kita perlu mencari kerjasama dengan orang lain.
Disarankan kita harus berhati-hati dalam masalah administrasi
keuangannya, karena banyak kasus penipuan. Banyak partner yang curang
atau nakal. Jika kita hanya punya kemampuan, misalnya, ada kemungkinan
partner kita akan “menendang” kita keluar begitu dia dan anak buahnya menguasai
keahlian yang diperlukan tersebut. Kita perlu menempatkan orang yang kita
percaya untuk mengawasi keuangan, kalau bisa kita tangani sendiri soal uang
ini. Selalu berhati-hati agar tidak ditipu orang.
semoga kisah ini
menginspirasi kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar